Berbicara wisata di Tasikmalaya mungkin tak sebanyak di Malang maupun di Batu. Namun, bukan berarti kamu tidak akan menemukan tempat wisata menarik di Tasikmalaya. Wilayah yang terbagi menjadi dua pemerintahan, yakni pemerintahan kota dan kabupaten ini memiliki pemandangan alam yang tak kalah mengagumkan.
Ada satu tempat wisata unik yang ditawarkan di Tasikmalaya, yaitu Kampung Naga. Tak hanya menyajikan pemandangan yang indah, tempat ini juga bisa menjadi sarana edukasi bagi para wisatawan untuk menyaksikan kehidupan tradisional masyarakat Sunda secara lebih dekat.
Source: panoramio.com
Tempat ini pun bakal menjadi lokasi wisata yang menarik bagi kamu yang mengaku sebagai pencinta wisata alam. Karena lokasinya berada jauh dari pusat kota, kamu harus merancang recana perjalanan wisata ini lebih matang. Termasuk di antaranya saat menentukan hotel di Tasikmalaya dan transportasi apa yang hendak digunakan nantinya.
Baca juga: Tempat Wisata Jogja Ini Wajib Dikunjungi Buat Kamu yang Ngaku Kekinian
Wisata Kampung Naga berlokasi di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Di tempat ini, kamu tidak akan mendapati hotel mewah dengan fasilitas lengkap. Apabila ingin mencari hotel di Tasikmalaya dengan fasilitas seperti itu, kamu hanya bisa menjumpainya di wilayah kotanya.
Jangan khawatir, ada alternatif penginapan lain yang bisa kamu dapatkan di kawasan wisata Kampung Naga, yaitu menginap di rumah warga setempat. Ada sensasi tersendiri ketika memilih untuk menginap di sana. Kampung ini merupakan kampung yang tidak dialiri listrik. Suasana tanpa listrik itu akan lebih terasa pada saat malam hari. Penerangan tempat hanya menggunakan lampu berbahan bakar minyak tanah.
Selain akomodasi, kamu juga harus memperhitungkan sarana transportasi yang akan digunakan. Kampung Naga berjarak sekitar 1 jam perjalanan dari wilayah Kota Tasikmalaya. Kampung ini berada di jalur utama yang menghubungkan Garut dengan Tasikmalaya. Cara termudah untuk menuju ke tempat ini adalah dengan menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa mobil.
Nah, selama di Kampung Naga, kamu akan mendapati lima keunikan yang tidak dimiliki kampung lain, antara lain:
1. Kampung di bawah tebing

Source: www.flickr.com/photo
Kata naga berasal dari lokasi kampung yang berada di bagian tebing, dalam bahasa Sunda disebut “gawir”. Dari situ, masyarakat menyebut kampung ini dengan nama Kampung Nagawir yang artinya kampung jurang, dan disingkat menjadi Kampung Naga.
Kawasan kampung ini menawarkan suasana alami dan penuh ketenangan. Ditambah lagi, mayoritas warga di kampung ini bermata pencaharian sebagai petani. Sehingga hamparan sawah hijau yang luas saat akan menyambutmu ketika datang ke tempat ini.
2. Kampung tanpa listrik
Source: kaskus.co.id
Hal pertama yang mencolok dari Kampung Naga adalah tidak adanya aliran listrik. Suasana malam yang remang-remang menjadi hal yang biasa di sini. Kondisi kampung tanpa penerangan listrik memang menjadi pilihan masyarakat setempat. Hal ini mereka lakukan sebagai cara untuk menjaga tradisi para leluhurnya.
Tidak hanya listrik, masyarakat di Kampung Naga juga enggan menggunakan tabung gas LPG sebagai sarana untuk memasak. Alasannya, karena hal tersebut bisa berakibat buruk pada suasana lingkungan. Terutama berkaitan dengan rumah-rumah warga yang memiliki desain tradisional dan terbuat dari bahan-bahan yang mudah terbakar.
3. Kampung berkelanjutan
Source: www.flickr.com/photo
Kampung Naga memang kampung yang masih menjaga nilai-nilai tradisional leluhur. Dalam setiap tingkah yang mereka lakukan, warga Kampung Naga selalu memperhatikan dampaknya.
Bukti nyata dari hal tersebut adalah keberadaan hutan yang dikeramatkan oleh warga setempat. Hutan tersebut dikeramatkan bukan karena alasan mistis, tapi sebagai sarana untuk menjaga kelestarian alam Kampung Naga.
4. Desain rumah tradisional yang unik
Source: galamedianews.com
Rumah-rumah warga di Kampung Naga berupa rumah tradisional yang terbuat dari bahan-bahan, seperti kayu, bambu, dan atap dari daun nipah ataupun ijuk. Pada saat memasuki rumah warga, kamu tidak akan menemukan kursi, meja, tempat tidur, atau perabotan lain.
Kandang ternak dan kamar mandi juga harus berada di luar area tempat tinggal. Selain itu, rumah hanya diperbolehkan menghadap ke arah utara dan selatan. Tidak heran kalau dari segi penataan kampung, tempat ini memiliki desain yang lebih rapi dibanding dengan deretan rumah warga yang ada di tempat lain.
5. Jumlah bangunan yang tetap
Source: www.flickr.com/photo
Di kampung ini, Anda hanya akan mendapati sebanyak 103 bangunan. Hal ini memang menjadi aturan tersendiri di sana. Jumlah bangunan tersebut terdiri dari 100 bangunan tempat tinggal serta, 3 bangunan untuk fasilitas umum, seperti; balai pertemuan, lumbung padi, dan masjid.
Bagaimana, tertarik dengan keunikan, tradisi, apalagi panoramanya?. Keberadaan Kampung Naga seolah menjadi oase di tengah modernisasi zaman. Di sini, kamu akan merasakan suasana yang tenang dan kaya akan kearifan lokal. Meskipun demikian, setiap warga di Kampung Naga senantiasa terbuka dan senang hati menyambut kedatangan tamu maupun para wisatawan.
3 Comments. Leave new
ini kamppung pertama kali aku kunjungi waktu lulus sma ngebolang sama anak anak dari Bondowoso .. masih blum ada android, gak ada kamera digital ada tapi mahal … dulu inget kesini masih pakek kamera analog … sayangg semua kenangan disini hilang … sekarang mau kembali lagi kesana .. biayanya muahalll
Wah serunya pasti mas. Sekarang semua hp sudah dilengkapi kamera, mana bagus2 hasilnya. Dulu memang gak semudah itu yah mas, apalagi masih pakai yang analog, leren nyuci, hhehe. Wadu sayang sekali kenangan yang tak terulang mas, momen2 berharga sama teman2. Semoga bisa ke sana lagi mas 🙂
Mari main ke kampung naga mas, kebetulan saya orang sini 🙂