
Riche Heritage Hotel bagian depan. Area parkir cukup luas untuk menampung roda dua maupun mobil bersamaan.
Banyak orang menyebutkan “Malang punya sejuta cerita”. Sering kali dijumpai pada kolom komentar sosial media yang memuat foto maupun video mengenai Kota Malang. Nampaknya, tak sedikit yang memiliki kenangan dengan Kota Malang. Sehingga, mengutarakan pernyataan tersebut menjadi layak mereka lontarkan.
Tak terkecuali saya pun banyak memiliki kisah dan cerita di Kota Malang. Bermula sejak 2010 menjadi awal cerita sebagai perantauan di Kota Malang. Meninggalkan kampung halaman dari sebuah desa kecil yang berada di Kabupaten Sumenep, Madura untuk melanjutkan pendidikan di Kota Malang. Mengawali kehidupan sebagai anak kosan dengan status mahasiswa baru.
Tetapi, saya beruntung, tak hanya mengenang Kota Malang dari kisah yang pernah dilalui saja, melainkan masih tetap menjalani keseharian dan tinggal dengan di Bumi Arema. Kenapa? Tentu pertanyaan ini mudah dijawab, tapi, sukar diuari secara utuh. Karena banyak hal yang menjadikan alasan kuat saya menetap di Kota Malang. Sungguh, banyak sekali!.
Baca juga: Resmi Launching, BINUS Malang Sekaligus Kenalkan Digital Technopreneur Center
Dari keseharian yang tak alamai, memang dirasakan Malang menjadi kota yang maju dan tumbuh dengan pesat. Moda transportasi, fasiltias umum, dan penerapan teknologi dalam keseharian. Namun, menyoal tentang bangunannya, masih banyak berbalut arsitektur peninggalan zaman dulu. Seakan saksi sejarah masih bisa dilihat dan dipelajari secara nyata.
Bahkan, yang membuat salut ialah bangunan-bangunan tersebut sengaja dipeliharan dan dipertahankan dengan baik. Sampai Wali Kota Malang, Bapak Sutiaji meresmikan Malang sebagai destinasi Kota Wisata Heritage. Lantaran banyaknya bangunan bersejarah yang memiliki penggalan cerita masa lalu mengenai Malang dan Indoensia secara menyeluruh.
Dukungan Pemkot setempat terhadap cagar budaya patut diapresiasi. Sehingga mengelilingi Kota Malang masih mudah menjumpai bangunan kuno dan bersejarah. Salah satunya Riche Heritage Hotel. Tentunya dari Namanya sudah mengisyaratkan bangunan kuno. Tak mengherankan, Hotel Riche telah berdiri sejak tahun 1933 atau pada zaman kolonial Belanda.

Perabotan di kamar Hotel Riche Malang masih mempertahankan yang klasik.
Dengan usia segitu, menjadikan Riche Hotel sebagai salah satu Hotel Heritage di Kota Malang. Dominasi warna putihnya semakin membuat hotel ini terasa vintage sekali. Selain itu terlihat jelas sekali dari dekorasinya yang masih terasa old dan dipelihara dengan baik hingga sekarang ini. Disaat hotel-hotel lainnya berlomba menghadirkan desain modern, justru Hotel Riche mempertahankan bangunan heritage-nya.
Seperti lampu, pintu, perabotan, ranjang, lemari, meja, kursi dan lantai keramiknya yang klasik sekali. Menginap di sini seakan kita kembali ke masa dahulu kala. Maka, tak sedikit yang menjadi tamu hotel berasal dari luar negeri. Para turis yang cenderung lebih suka dengan suasana heritage, menjadikan Hotel Riche sebagai tempat bermalam sekaligus wisatanya selama di Kota Malang.

Penggunaan sprei kasur batik, membuat suasana vintage di Hotel Riche Malang makin terasa. Diperkuat dengan lukisan klasiknya juga.
Apalagi didukung dengan letaknya yang strategis berada di tengah kawasan keramaian Kota Malang. Persis berada di sudut persimpangan lampu merah yang nyaris tak pernah sepi. Arus lalu lintas dan akses yang benyak menghubungkan ke lokasi penting, menjadikannya banyak dilalui kendaraan bermotor. Apalagi di sebelahnya merupakan kawasan hijau Alun-alun Kota Malang.
Sedangkan di sebelahnya ada Gera GPIB Jemaat Immanuel, Masjid Agung Jami’, Alun-alun Malang, Gereja Katolik Hati Kudus Yesus, yang merupakan bangunan tua bersejarah. Di depannya beridiri juga pusat perbelanjaan tua Kota Malang, yakni Sarinah Mall. Bergeser ke timur dikit, bisa menjumpai Ramayana Department Store dan juga Matahari tak jauh dari sana.

Riche Heritage Hotel banyak dijadikan pilihan menginap selama berada di Kota Malang.
Strategisnya lokasi Hotel Riche Malang dapat menjadi pilihan potensial selama menghabiskan liburan di Kota Malang. Tak perlu kendaraan untuk mencapainya, cukup dengan berjalan kaki saja sudah bisa menjangkau tempat-tempat menarik tersebut. Mau berbelanja, atau kulineran Es Oen yang melegenda pun bersebalahan saja, persis di sebelah Gramedia yang letaknya satu bangunan dari hotel.
Sebagai salah satu cagar budaya Kota Malang yang masih dipelihara, Hotel Riche dapat dijadikan pilihan bermalam tak hanya dari sisi trategis lokasinya, melainkan konsep heritagenya yang kental sekali, lalu penawaran tarif harga dan layanan menarik dinikmati. Banyak pilihan type kamar yang dapat disesuaikan dengan budget liburan kalian.

Cafe Oey di Hotel Riche dekorasinya barang antik dan keramiknya juga. Bernuansa putih berbalut sofa biru membuat kesan heritage menguat.
Hotel Riche pun memiliki ragam kuliner yang bisa dinikmati di Cafe Oey. Konon, nama tersebut diambil langsung dari pemilik hotelnya, yakni Oey Pek Hong. Puas menikmati kuliner di Cafe Oey, kalian juga bisa memanjakan lidah dengan menu ala angkringan di pelataran hotel. Kuliner ini dapat dijumpai mulai sore hingga tengah malam. Asyiknya, kalua weekend terdapat live musik dengan penerangan yang bikin betah nongkrong, sambil menikmati hembusan dinginnya khas Kota Malang.

Cafe Oey dengan berbagai menu pilihan. Tak hanya enak dari segi hidangan, tempatnya juga instagramable buat foto-foto.
Riche Heritage Malang
Alamat: Jalan Jenderal Basuki Rahmat No. 01, Kiduldalem, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur 65119
Reservasi: (0341) 325460
Instagram: @hotelriche
Homepage: www.hotelriche.co