
Ilustrasi: okezone.com
Pandemi Covid-19 mengharuskan masyarakat untuk terus waspada dengan menggunakan masker, mencuci tangan sesering mungkin dan berusaha untuk di rumah saja. Hal ini dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Salah satu upaya untuk mendeteksi virus Covid-19 yang ada dalam tubuh adalah dengan melakukan PCR Test. PCR Test itu seperti apa sih? Yuk kenalan dulu!
Apa itu PCR Test?
PCR (Polymerase Chain Reaction) Test adalah sebuah metode penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan jutaan salinan DNA seseorang. Swab dan PCR Test adalah serangkaian tes yang dilakukan untuk diagnosa Covid-19. Swab dilakukan dengan mengambil sampel pada nasofaring (antara hidung dan tenggorokan) dan atau orofaring (antara mulut dan tenggorokan). PCR Test sendiri dilakukan untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri atau virus.
Material genetik dalam setiap sel bisa berupa DNA (deoxyribonucleic) atau RNA (ribonucleic acid) yang dibedakan dari jumlah rantai di dalamnya. DNA merupakan material genetik dengan rantai ganda sedangkan RNA rantai tunggal. PCR Test mendeteksi keberadaan DNA dan RNA melalui teknik amplifikasi atau perbanyakan. Setiap spesies makhluk hidup memiliki DNA dan RNA yang unik. Maka, apabila seseorang terinfeksi virus atau bakteri bisa dilakukan untuk membantu diagnosis penyakit.
Selain Covid-19, beberapa penyakit berikut bisa dideteksi melalui PCR Test:
- Gonore
- Penyakit Lyme
- Infeksi HIV (human immunodeficiency virus)
- Hepatitis C
- Pertussis (batuk rejan)
- Infeksi HPV (human papillomavirus)
- Infeksi cytomegalovirus
Pengambilan sampel dahak yang dilakukan melalui tes swab diteliti di laboratorium. Untuk mendeteksi virus Covid-19, perlu diawali proses konversi (perubahan) material genetik virus RNA menjadi DNA. Setelah diubah menjadi DNA, mesin PCR Test akan mencantumkan hasil positif atau negatif.
Perhatikan Hal Ini Saat PCR Test
1. Lakukan PCR Test untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat
Mungkin kamu pernah mendengar kata tes rapid untuk mendeteksi Covid-19. Tes rapid dilakukan untuk skrining keberadaan antibodi IgM dan IgG yang dihasilkan tubuh ketika terpapar virus Covid-19. Pembentukan antibodi ini berlangsung selama 2 hingga 4 minggu setelah virus masuk ke tubuh. Hasil reaktif atau non reaktif dari rapid tes tidak bisa dijadikan acuan seseorang terpapar virus Covid-19 atau tidak.
2. Memilih tempat untuk PCR Test
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak rumah sakit yang memfasilitasi PCR Test. Tidak perlu bingung dengan berbagai pilihan yang ada, karena ada Halodoc. Melalui aplikasi halodoc, kamu bisa memperoleh informasi tentang PCR Test seperti lokasi, biaya, hingga waktu hasil tes diterima. Caranya mudah, kamu tinggal pilih lokasi-jam tes-isi data diri-konfirmasi pembayaran-selesai. Selain melalui aplikasi, melalui browser juga bisa, lho!
3. Persiapan PCR Test
Sebelum melakukan PCR Test pastikan kamu selalu menggunakan masker dan sesering mungkin cuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer. Hal ini sesuai himbauan pemerintah dalam upaya memutus rantai virus Covid-19. Siapkan identitas diri, hand sanitizer atau sabun, masker cadangan, tanda pemesanan PCR Test dan keperluan lainnya untuk dibawa saat pemeriksaan.
4. Saat PCR Test
Upayakan untuk tetap meminimalisir kontak dengan orang lain dan menjaga jarak aman. Jika memungkinkan, gunakan kendaraan pribadi untuk menuju fasilitas kesehatan. Gunakan masker sebelum, selama, dan setelah melakukan PCR Test. Datanglah tepat waktu, tidak terlalu cepat juga tidak terlalu lambat. Terlalu cepat datang membuka potensi menunggu di area tes dan berkumpul dengan orang lain. Patuhi perintah tenaga medis agar PCR Test berjalan lancar.
Setelah melakukan PCR Test, tetap terapkan protokol kesehatan demi menjaga keselamatan bersama. Ingat dan terapkan tips di atas agar tetap aman selama menjalani PCR Test. Semoga kita semua terhindar dari Covid-19, tetap semangat dan berpikir positif.