
Ilustrasi: Karolina Grabowska
Beberapa obat memang bisa menimbulkan beberapa efek samping, jika mengalami efek samping setelah mengkonsumsi Lansoprazole sebaiknya segera cari bantuan medis. Ini dia beberapa efek samping yang cukup serius dari penggunaan obat ini:
- Pusing
- Bingung
- Denyut jantung jadi cepat atau bisa juga tidak teraba
- Gerak otot lebih menyentak
- Merasa gelisah
- Diare yang berdarah
- Kram otot
- Lemah otot
- Pincang
- Batuk
- Kejang
Untuk efek samping yang jauh lebih ringan dari lansoprazole diantaranya:
- Sakit kepala
- Mual
- Nyeri perut
- Diare yang ringan
- Sembelit
Obat-obatan yang mungkin bisa berinteraksi dengan Lansoprazole
Interaksi obat bisa membuat kinerja dari obat tidak bermanfaat, selain itu juga bisa menimbulkan beberapa efek samping yang cukup serius. Interaksi yang mungkin saja terjadi belum tentu ada dijelaskan disini. Simpanlan segala jenis obat-obatan yang sedang Anda konsumsi, termasuk obat herbal. Ini dia beberapa obat yang mungkin bisa berinteraksi dengan Lansoprazole:
- Ampicillin
- Atazanavir
- Clarithromycin
- Digoxin
- Obat yang di dalamnya ada kandungan iron (contohnya ferrous gluconate, ferrous fumarate, ferrous sulfate, dan masih banyak yang lain)
- Ketoconazole
- Methotrexate
- Tacrolimus
- Theophylline
- Warfarin (contohnya Coumadin tau Jantoven)
- Vitamin atau suplemen mineral yang di dalamnya ada kandungan iron
Dosis Lansoprazole untuk Dewasa
- Pasien radang kerongkongan
Dosis awalnya sebanyak 30 mg, bisa dikonsumsi secara oral, konsumsi selama 8 minggu. Obat ini juga bisa diberikan melalui infus (IV), dosisnya 30 mg setiap hari bisa digunakan sampai 7 hari.
- Pasien Tukak Lambung
Dosisnya sebesar 15 mg, di konsumsi secara oral sekali sehari waktunya 30 menit sebelum makan, lanjutkan terapi hingga 4 minggu.
- Pasien Gerd
Dosisnya 15 mg, bisa di konsumsi secara oral sebanyak 1 kali sehari, konsumsi selama 8 minggu.
- Pasien multiple endocrine adenomas
Dosisnya sebanyak 60 mg di konsumsi dengan cara oral sekali sehari, dosis maksimal sampai 90 mg sehari 2 kali.
- Pasien mastocytosis sistemik
Dosisnya sebanyak 60 mg di konsumsi dengan cara oral sekali sehari, dosis maksimal sampai 90 mg sehari 2 kali.
- Pasien Zollinger-Ellison syndrome
Dosisnya sebanyak 60 mg di konsumsi dengan cara oral sekali sehari, dosis maksimal sampai 90 mg sehari 2 kali.
- Pasien infeksi Helicobacter pylor
Dosisnya sebanyak 30 mg kemudian di kombinasikan dengan 1000 mg amoxicillin dan di tambah lagi dengan 500 mg clarithromycin. Obat di berikan dengan cara oral setiap 12 jam selam 10 hari hingga 14 hari.
- Pasien profilaksis ulkus duodenum
Dosisnya 15 mg, harus di konsumsi minimal 30 menit sebelum makan.
- Pasien Tukak Lambung yang Disebabkan obat NSAID
Dosisnya 30 mg sekali sehari, konsumsi selama 8 minggu.
- Pasien profilaksis tukak lambung karena NSAID
Dosisnya sebanyak 15mg di konsumsi sehari sekali selama 12 minngu
Dosis Lansoprazole untuk Anak-anak
- Pasien pneumonia aspirasi
Anak yang usianya sudah lebih dari 3 hingga 11 tahun konsumsi sebanyak 30 mg di jam 21.00 sebelum waktu operasi dan 30 mg lagi di jam 5.30 pada hari operasi.
- Pasien pengidap refluks asam lambung
1. Usia1 sampai 11 tahun: BB kurang dari 30 kg dosisnya15 mg sekali sehari
2. BB lebih dari 30 kg dosisnya 30 mg sekali sehari
3. Usia 12 sampai 17 tahu dosisnya 15 mg sekali sehari, konsumsi selama 8 minggu
- Pasien erosive esophagitis
1. Usia 1 sampai 11 tahun: BB kurang dari 30 kg dosisnya15 mg sekali sehari
2. BB lebih dari 30 kg dosisnya 30 mg sekali sehari