
Wisata Air Terjun Coban Rondo Malang selalu menjadi magnet bagi para wisatawan. Keberadaannya yang sudah dikenal luas membuatnya tak pernah sepi dari pengunjung, baik itu lokal maupun pengunjung dari mancanegara. Daya tariknya karena keindahan air terjunnya memiliki ketinggian mencapai ± 84 meter dan 1135m di atas permukaan laut. Sehingga suasana sejun dan dingin khas Malang semakin terasa, ditambah rindangnya pepohonan sekitar dimusim penghujan seperti sekarang ini, semakin terlihat asri dan sejuk sekali.
Saat ini pun Coban Rondo Malang sudah banyak mengalami transformasi dan penambahan fasilitas yang semakin memenuhi kebutuhan para pengunjung. Dulu terakhir saya ke sini kalau tidak keliru pada tahun 2011, lama yak, hihi. Sampai-sampai sepanjang perjalan mulai dari gerbang utama hingga memasuki parkir air terjun, saya sibuk tolah-toleh melihat sekitar. Karena banyaknya suasana dan fasiltas baru yang dulunya tidak saya temui.
Seperti adanya tongkrongan baru dari Dancok Cafe. Saya bersama teman-teman Malang Citizen mampir dulu ke cafenya sebelum menuju ke air terjun. Di seberangnya juga teradapat wisata Taman Labirin. Sayangnya MC tidak mengagendakan masuk ke wisata Labirinnya saat itu. Jadi setelah menikmati hidangan dan puas berfoto-foto di Dancok Cafe, kami langsung melanjutkan perjalanan menuju air terjunnya. Next, mungkin suatu nanti mampir main ke Labirinnya.


Masuk ke Wana Wisata Coban Rondo kalian akan dikenakan tiket masuk yang terbilang cukup murah. Tiket masuk di sini ada perbedaan harga antara pengunjung nusantara dan mancanegara. Iyah, bisa ditebak, pengunjung nusantara (lokal) pasti lebih murah, hehe. Jadi kita cukup membayar Rp. 15.000,- dihari biasa dan weekend Rp. 18.000,-. Sementara pengunjung mancanegara dikenakan Rp. 25.000,- pada hari biasa dan weekend menjadi Rp. 30.000,-. Cukup murah, kan?.
Legenda Coban Rondo Malang

Dibalik pesona keindahan Coban Rondo terdapat legenda atau mitos yang dipercaya sejak dahulu. Pun dalam keterangan yang tertulis di plakat informasi yang bisa kalian temui tak jauh dari air terjunnya. Bahwa konon dahulu ada sepasangan pengantin berama Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi, yang baru saja melangsungkan pernikahan dengan Raden Baron Kusuma dari Gunung Anjasmoro. Diusia pernikahannya yang baru memasuki 36 hari (selapan), Dewi Anjarwati mengajak suaminya tersebut berkunjung ke Gunung Anjasmoro.
Hanya saja orang tua Dewi Anjarwati melarang keinginan mereka. Karena menilai saat itu masih ‘serapan’ menikah, yang dalam tradisi Jawa kuno; pengantin baru belum diperbolehkan bepergian jauh. Namun, mereka bersikeras tetap ingin pergi, bahkan tak perduli apapun segala resiko yang akan terjadi didalam perjalanannya. Singkatnya, mereka bertemu dengan Joko Lelono, yang ternyata ia tertarik akan kecantikan Dewi Anjarwati. Akhirnya Joko Lelono berusaha merebut Dewi Anjarwati dari suaminya.

Hingga akhirnya perkelahian diantara mereka tak lagi bisa dihindari. Sementara sebelum perkelahian itu terjadi, Raden Baron Kusuma memerintahkan punakawannya (pendamping) supaya membawa istrinya ke suatu tempat yang ada Coban (Air Terjun). Dari pertempuran tadi keduanya sama-sama meninggal dalam perkelahian.
Dengan meninggalnya Raden Baron Kusuma, maka sejak itu Dewi Anjarwati menjadi janda atau dalam bahasa Jawa disebut Rondo. Oleh sebab itu air terjun yang ditempati Dewi Anjarwati dikenal dengan sebutan Coban Rondo (Air Terjun Janda). Itulah sepenggal cerita legenda yang mengawali sebutan Coban Rondo pada zaman tersebut. Cerita yang banyak dipercaya oleh masyarakat setempat.
Fasilitas Coban Rondo
 Papan informasi peta lokasi Coban Rondo Malang
Papan informasi peta lokasi Coban Rondo Malang
Lengkapnya papan informasi yang tersebar di beberapa titik pemberhentian. Melalui papan yang mudah dipahami itu kita bisa melihat peta lokasi, akses jalan dan penunjuk cepat ke tempat tertentu. Sehingga dengan banyaknya papan informasi seperti itu semakin memudahkan pengunjung mencari lokasi yang mereka butuhkan dengan lebih cepat dan tepat.
 Mushola Baitul Muttaqiin di Coban Rondo Malang
Mushola Baitul Muttaqiin di Coban Rondo Malang
Tersedianya Mushola untuk wisatawan seluruh muslim di setiap area wisatanya. Seperti di sekitar air terjun coban rondo yang letaknya tak jauh dari gerbang dekat jembatan kecil pintu masuk. Dari sana cukup melangkahkan kaki beberapa meter saja sudah sampai di pelataran mushola. Meski daya tampungnya lumayan, tapi selalu mudah penuh. Karena pengunjung muslim tetap tak ingin sholatnya terlewatkan.
Melangkah semakin mendekat ke air terjun kalian bisa menemukan gazebo berukuran besar sebagai tempat peristirahatan. Berdampingan dengan itu deretan toliet laki-laki dan perempuan juga tersedia di sana. Tak perlu jauh memutar kembali ke depan. Karena semua fasilitas sudah tersedia di sana. Rindangnya pepohonan juga sudah banyak membantu dari terik langsung matahari.
 Kiri; Rambu peringatan untuk keselamatan pengunjung. Sebelah kanan ia Rara, lokasi berfotonya di atas jembatan dekat gapura pintu masuk Coban Rondo Malang.
Kiri; Rambu peringatan untuk keselamatan pengunjung. Sebelah kanan ia Rara, lokasi berfotonya di atas jembatan dekat gapura pintu masuk Coban Rondo Malang.  Gazebo tempat peristirahatan di kawan Air Terjun Coban Rondo dan toiletnya persis berdampingan di sebelah utaranya.
Gazebo tempat peristirahatan di kawan Air Terjun Coban Rondo dan toiletnya persis berdampingan di sebelah utaranya.
Selain itu penjual makanan juga banyak, baik itu warung deret maupun rombong penjual cilok dan minuman ringan. Tak perlu berat bawak bekal dari rumah atau kosan, dikarenakan penjual makanan di sana jumlahnya banyak. Apalagi di sekitaran parkir air terjun banyak sekali kios-kios makanan khas yang menyediakan banyak pilihan menu. Sekedar ngopi atau ngeteh untuk mengangatkan badan, kalian tinggal merapat ke salah satu kiosnya.
 Kios makanan dan oleh-oleh, sampai penjual cilok pun ada di sini
Kios makanan dan oleh-oleh, sampai penjual cilok pun ada di sini
Area Parkir Luas dan Sekali Bayar
Pengelola menyediakan parkir yang cukup luas. Dengan pemetaan sesuai jenis kendaraan. Di sisi paling timur diperuntukkan untuk kendaraan roda dua, di paling ujung untuk bis pariwisata dan roda dua di pelataran depan kion makan. Tarif parkir roda dua Rp. 2.000,-, sedangkan untuk roda empat sebesar Rp. 4.000,- dan roda enam atau sejenis Bis dikenakan Rp. 6.000,-. Itupun cukup sekali bayar di depan gerbang utama. Selanjutnya di seluruh area parkir tidak dipungut biaya lagi.
 Parkir sekali bayar di depan pintu utama gerbang Coban Rondo, sisanya bebas parkir.
Parkir sekali bayar di depan pintu utama gerbang Coban Rondo, sisanya bebas parkir.
Enak kan, yah? tidak perlu bayar di beberapa lokasi berbeda. Jadi mau markir dekat Taman Labirin, atau ke Dancok Cafe, kalian tidak perlu membayar sewa parkir lagi. Palingan hanya penitipan helm dan itu juga bayar dengan seikhlasnya. Apalagi yang dulunya bayar di dekat air terjun, sekarang tidak perlu karena sudah include waktu pertama masuk ke wana coban rondonya.
 Monyet liar Coban Rondo Malang. Tak takut mendekat pada pengunjung, malah pengunjung yang takut didekatinya, termasuk saya 😀
Monyet liar Coban Rondo Malang. Tak takut mendekat pada pengunjung, malah pengunjung yang takut didekatinya, termasuk saya 😀
Jika beruntung kalian bisa menyaksikan monyet liar sekitar coban rondo turun mendekati sekitar. mereka tak lagi canggung atau takut, malah terlihat berani sekali. Apalagi bagi mereka yang kelihatan sedang membawa makanan, maka mereka tak segang untuk menghampirinya. Saya yang cemen dipastikan takut, hehe. Sempat mengarah ke saya dan spontan lari, hehe. Takut dicubit cakarnya, apalagi digigit, wadu ngeri sendiri. Tapi selama diperlakukan baik mereka tidak akan tiba-tiba menyerang. Jadi tidak perlu risih dengan kehadirannya.
Saat Malang Citizen ke sana sayangnya cuaca juga kurang bersahabat. Gerimis mulai turun waktu kami berada di dekat air terjun tak sampai 15 menit dari kedatangan. Untungnya gerimis tidak begitu terasa karena rindangannya pepohonan membantu menahannya. Namun, sampai kami meninggalkan lokasi wisata air terjun gerimis semakin terasa deras. Tapi keseluruhan kami semua puas berwisata rame-rame ke sana. Lain kali ingin coba mecahkan jalan di permainan Taman Labirin. Semoga kesampaian lagi.


Pengunjung Coban Rondo Malang, mereka sedang mengabadikan foto bersamanya.
Coban Rondo Malang
Alamat: Jl. Coban Rondo, Desa Pandesari, Pandesari, Pujon, Malang, Jawa Timur
Telepon/Fax: (0341) 5025147
Email : marketing@cobanrondo.co.id
Website: www.cobanrondo.co.id
Tiket Pengunjung Nusantara
Weekday: Rp. 15.000,-
Weekend: Rp. 18.000,-
Tiket Pengunjung Mancanegara
Weekday: Rp. 25.000,-
Weekend: Rp. 30.000,-
Parkir Kendaraan
Roda 2: Rp. 2.000,-
Roda 4: Rp. 4.000,-
Roda 6: Rp. 6.000,-



6 Comments. Leave new
Wah. Bagus ya lokasinya. Sayang Mama nggak terlalu suka wisata alam kecuali pantai dan kebun. Semoga bisa ke sana ah lain waktu
Keren mbak, air terjun yang gak pernah sepi pengunjung. Menjulang tinggi indah sekali. Wah, mbak Tika ke Malang ijin sendiri ke mama, hihi, nanti bareng aku ke sananya hahaha *dijewet tante 😀
MALANG MEMANG INDAH KANG
Inggih, mas, gak ada habisnya bicara soal wisatanya
beh keren…. lengkap penulisannya, sayang pas kemarin ke sini gak ke labirin 😀
Tapi sayang tanpa vlog mas, haha jauh jadinya, hehe. Ayuk lain waktu mas, penasaran wong2 cerik2 heboh haha